KIMIA hidrolisis garam dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari



MAKALAH KIMIA

HIDROLISIS GARAM DAN KEGUNAANNYA
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


 https://c1.staticflickr.com/7/6168/6195329340_e9dc5d2d26.jpg


SMA N 1 SUMBEREJO TAHUN AJARAN 2015/2016



MAKALAH KIMIA
HIDROLISIS GARAM DAN KEGUNAANNYA
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

https://c1.staticflickr.com/7/6168/6195329340_e9dc5d2d26.jpg
DISUSUN OLEH :
ALDIENIL HAQI
DHIMAS REGA PRADANA
HESTY KHUSWATUN
M. ARYOMI
RAHMAT DWI K.
UUN KURNIASIH

SMA N 1 SUMBEREJO TAHUN AJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt atas tersusunnya makalah Hidrolisis Garam dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai bahan dan materi diskusi kelompok. Serta untuk memenuhi tugas dari guru mata pelajaran kimia.
Disadari banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu diharapkan kritik dan saran dari Guru pembimbing sebagai penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, amiin.

Penyusun



DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..……………………………………………………………………….       3
Daftar Isi ………………………………………………………………………………        4
Bab I Pendahuluan
A Latar Belakang ……………………………………………………………………..         5
B Tujuan Penulisan …………………………………………………………………...         5
Bab II Landasan teori
1 Pengertian Hidrolisis. ………………………………………………………………          6
2. Manfaat dan kegunaan Hidrolisis Garam…………………………………………..         9
Bab III Penutup
 Kesimpulan ………………………………………………………………………….          11
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………….          12





BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah Garam telah lama dikenal dan digunakan oleh masyarakat luas. Garam di dalam kimia Di dalam kehidupan sehari-hari, garam dikenal sebagai bumbu masak yang memberi rasa asin pada masakan. Sementara itu, di dalam konsep kimia, garam merupakan senyawa ion yang terbentuk dari penggabungan ion negatif sisa asam dengan ion positif sisa basa. Karena merupakan gabungan dari ion-ion sisa asam dan sisa basa, maka garam umumnya berbentuk larutan. Dalam konsep kimia, dikenal tiga jenis garam yaitu: 1. Garam yang bersifat netral, berasal dari asam kuat dan basa kuat. 2. Garam yang bersifat asam, berasal dari asam kuat dan basa lemah. 3. Garam yang bersifat basa, berasal dari asam lemah dan basa kuat. Selain itu, juga terdapat garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah. Hidrolisis garam Berdasarkan reaksi hidrolisis, yaitu reaksi zat dengan air, garam-garam bila direaksikan dengan air akan menghasilkan beberapa zat. Hidrolisis garam yang bersifat asam akan menghasilkan ion H3O+ yang bersifat asam. Sementara hidrolisis garam yang bersifat basa akan menghasilkan ion OH- yang bersifat basa. Hidrolisis garam netral tidak menghasilkan zat apapun. Garam dapur yang telah banyak dikenal juga merupakan senyawa ion dengan rumus kimia NaCl. Bentuk padat garam ini diperoleh melalui proses kristalisasi. Garam ini berasal dari asam kuat HCl dan basa kuat NaOH, sehingga termasuk garam netral. Karena hidrolisis garam netral tidak menghasilkan zat apapun, maka garam ini (NaCl) bisa dikonsumsi karena tidak mengubah keseimbangan asam basa di dalam tubuh.

B. Tujuan
ü  Memahami pengertian hidrolisis garam
ü  Memahami reaksi hidrolisis garam
ü  Dapat menentukan Ph
ü  Memahami manfaat dan kegunaan hidrolisis garam dalam kehidupan





BAB II
LANDASAN TEORI
1 .Pengertian Hidrolisis
Hidrolisis berasal dari kata hidro yaitu air dan lisis berarti penguraian, berarti hidrolisis garam adalah penguraian garam oleh air yang menghasilkan asam dan basanya kembali.
1.1 GARAM DARI ASAM KUAT DAN BASA KUAT
Larutan garam ini bersifat NETRAL. Sebagai contoh, reaksi netralisasi antara NaOH dan HCl menghasilkan garam NaCl. Didalam air, NaCl terionisasi sempurna menghasilkan ion Na+ dan Cl-.
NaOH (aq) + Hcl (aq) → NaCl (aq) + H2O (l)
basa asam netral
kuat kuat
NaCl (aq) → Na+ (aq) + Cl- (aq)
ion Na+ berasal dari basa kuat dan ion Cl- juga berasal dari asam kuat, jadi kedua ion tersebut merupakan asam dan basa Bronsted-Lowry lemah sehinga keduanya tidak bereaksi dalam air (tidak terhidrolisis). Oleh karena itu larutan bersifat netral atau pH = 7.
1.2 GARAM DARI ASAM KUAT DAN BASA LEMAH
Larutan garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah ini bersifat ASAM. Sebagai contoh adalah NH4Cl, garam ini terbentuk dari hasil reaksi netralisasi antara NH3 dan HCl dan didalam air terionisasi sempurna menghasilkan ion NH4+ dan Cl-
NH3 (aq) + HCl (aq) → NH4Cl (aq)
basa lemah asam kuat asam
NH4Cl (aq) → NH4+ (aq) + Cl- (aq)
ion Cl- berasal dari asam kuat, merupakan Bronsted-Lowry lemah sehingga tidak bereaksi dengan air (tidak mampu menarik ion H+), sedangkan ion NH4+ berasal dari basa lemah, jadi merupakan asam Bronsted-Lowry kuat sehingga dapat bereaksi dengan air (terhidrolisis) atau memberikan ion H+ kepada air.
NH4+ (aq) + H2O (l) ↔ NH3 (aq) + H3O+ (l)
karena ion NH4+ dapat memberikan dapat memberikan ion H+ kepada air maka larutan menjadi bersifat ASAM dan diketahui harga Ka (konstanta ionisasi asam) dari kesetimbangan diatas adalah 5,6 x 10-10.
Penentuan pH
untuk memahami penentuan pH garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah, perhatikan contoh berikut ;
jika diketahui 0,1 M NaCH3COO dan Ka CH3COO = 1,8 x 10-5, maka di dalam air garam NaCH3COO terionisasi sempurna dengan persamaan reaksi berikut,
NaCH3COO (aq) → Na+ (aq) + CH3COO- (aq)
karena koefisian NaCH3COO dan CH3COO- sama, maka [CH3COO- ] = [ NaCH3COO] = 0,1 M
ion CH3COO- mengalami hidrolisis sebagai berikut,
CH3COO- (aq) + H20 (l) ↔ CH3COOH- (aq) + OH (aq)
persamaan hidrolisisnya adalah sebagai berikut,
Kh = [ CH3COOH][OH-] / [CH3COO-]
1.3 ASAM LEMAH DAN BASA KUAT
Larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat ini bersifat BASA sebagai contoh adalah NaCH3COO, garam ini terbentuk dari hasil reaksi netralisasi antara NaOH dan CH3COOH dan didalam air terionisasi sempurna menghasilkan ion Na+ dan CH3COO-.
NaOH (aq) + CH3COOH (aq) → NaCH3COO (aq) + H20 (l)
CH3COOH (aq) → Na+ (aq) + CH3COO- (aq)
ion CH3COO- berasal dari asam lemah, jadi merupakan basa Bronsted-Lowry kuat sehingga dapat bereaksi dengan air (terhidrolisis) atau menarik ion H+, sedangakan ion Na+ berasal dari basa kuat, jadi merupakan asam Bronsted-LOwry lemah sehingga tidak dapat bereaksi dengan air (tidak dapat memberikan ion H+).
CH3COO- (aq) + H20 (l) ↔ CH3COOH (aq) + OH- (aq)
karena ion CH3COO- dapat menarik/menerima ion H+ dari air dan membentuk ion OH- maka larutan menjadi bersifat BASA dan diketahui harga Kb (konstanta ionisasi basa) dari kesetimbangan diatas adalah 5,6 x 10 -10.

Penentuan pH
untuk memahami penentuan pH garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat, perhatikan contoh berikut,
jika diketahui 0,1 M NaCH3COO dan Ka CH3COO = 1,8 x 10 -5, maka
didalam air garam NaCH3COO terionisasi sempurna dengan persamaan reaksi berikut,
NaCH3COO (aq) Na+ (aq) + CH3COO- (aq)
karena koefisien NaCH3COO dan CH3COO- sama, maka [CH3COO-]=[ NaCH3C00]=0,1M,
CH3COO- (aq) + H2O (l) ↔ CH3COOH (aq) + OH (aq)
persamaan tetapan hidrolisisnya adalah sebagai berikut ;
Kh = [CH3COOH][OH-]/[CH3COO-]
1.4 ASAM LEMAH DAN BASA LEMAH
Larutan garam yang berasal dari asam lemah ini dapat bersifat ASAM, BASA, atau NETRAL. Ini bergantung pada kekuatan relatif asam atau basa dari garam yang terbentuk.
Untuk jenis garam ini baik kation maupun anion dapat bereaksi dalam air (terhidrolisis) maka garam ini dapat dikatakan dapat mengalami hidrolisis total. Sebagai contoh : garam NH4CH3COO. Dalam air garam ini terionisasi sempurna menjadi ion NH4+ dan CH3COO-. Baik ion NH4+ maupun ion CH3COO- berasal dari basa lemah dan asam lemah sehingga kedua ion tersebut berturut-turut sebagai asam dan basa Bronsted-Lowry yang kuat dan keduanya terhidrolisis.

NH4CH3COO (aq) → H4+ (aq) + CH3COO- (aq)
NH4+ (aq) + H2 (l) ↔ NH3 (aq) + H3+ (aq)
CH3COO- (aq) + H20 (l) ↔ CH3COOH (aq) + OH- (aq)

sifat larutan garam ini bergantung pada kekuatan relatif asam dan basa yang bersangkutan, jika Ka <>3COO-) akan terhidrolisis lebih banyak dan larutan akan bersifat basa ; jika Ka > Kb, maka kation (NH4+) yang terhidrolisis lebih banyak dan larutan bersifat asam. Sedangkan jika Ka = Kb, maka larutan akan bersifat netral.
Penentuan pH
untuk dapat menentukan pH larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah, secara kuantitatif sukar dikaitkan dengan harga Ka dan Kb maupun dengan konsentrasi garamnya. pH yang tepat hanya dapat ditentukan dengan cara pengukuran.
Namun pH larutan garam ini dapat diperkirakan dengan menggunakan rumus
[H+] = Kw.Ka ; Kh = Kw

2 . Manfaat dan kegunaan hidrolisis garam
Hidrolisis garam mempunyai banyak manfaat, bahkan mungkin tanpa sadar kita telah menerapkan hidrolisis garam dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut ini beberapa contoh penerapan hidrolisis garam dalam kehidupan sehari-hari.
1. Pemutih Pakaian
Kita sering menggunakan bayclin untuk memutihkan pakaian. Produk ini mengandung sekitar 5% NaOCl yang sangat reaktif yang dapat menghancurkan pewarna, sehingga pakaian menjadi putih kembali. Garam NaOCl berasal dari HOCl (asam lemah) dan NaOH (basa kuat).
NaOCl + HO → Na+ + OCl
OCl akan terhidrolisis, sedangkan Na+ tidak terhidrolisis. Jadi, garam NaOCl yang menjadi bahan untuk membuat bayclin mengalami hidrolisis parsial. Garam yang dihasilkan bersifat basa.
2. Penjernihan Air
Penjernihan air minum oleh PAM berdasarkan prinsip hidrolisis. Proses penjernihan ini menggunakan senyawa aluminium fosfat. Garam aluminium fosfat berasal dari asam lemah dan basa lemah, sehingga garam ini mengalami hidrolisis total bila direaksikan dengan air.
3. Sebagai Pupuk
Agar tanaman tumbuh dengan baik, pH tanaman harus dijaga. pH tanah pada lahan pertanian harus disesuaikan dengan pH tanamannya. Untuk menjaga pH-nya agar tetap sama, diperlukan pupuk agar tidak terlalu asam atau basa. Biasanya para petani menggunakan senyawa (NH)SO untuk menurunkan pH tanah. Garam (NH)SO berasal dari HSO (asam kuat) dan NHOH (basa lemah).
(NH)SO → NH+ + SO2-
NH+ akan terhidrolisis, sedangkan SO2- tidak terhidrolisis. Jadi, garam (NH)SO mengalami hidrolisis parsial. Garam yang dihasilkan bersifat asam.
4. Pelarutan Sabun
Sabun cuci atau garam natrium stearat (C₁₇H₃₅COONa) akan mengalami hidrolisis jika dilarutkan dalam air, menghasilkan asam stearat dan basa NaOH.
C₁₇H₃₅COONa +HO → C₁₇H₃₅COO + NaOH
Oleh karena itu, jika garam tersebut digunakan untuk mencuci, airnya harus bersih dan tidak mengandung garam Ca2+ atau Mg2+. Garam Ca2+ atau Mg2+ banyak terdapat dalam air sadah. Jika air yang digunakan untuk mencuci mengandung garam Ca2+ atau Mg2+, buih yang dihasilkan akan menjadi sangat sedikit. Akibatnya, cucian tidak bersih karena fungsi buih adalah untuk memperluas permukaan kotoran agar mudah larut dalam air.
5. Kulit Penutup pada Hewan Lunak
Kulit penutup (cangkang) pada hewan lunak (Mollusca) seperti Cypraecassis rufa danCrustaceae tersusun oleh garam kalsium karbonat (CaCO). Kalsium karbonat terbentuk oleh asam lemah HCO dan basa kuat Ca(OH), sehingga garam yang terbentuk bersifat basa.
6. Penyedap Makanan
Agar lebih terasa gurih dan enak, biasanya ke dalam makanan ditambahkan monosodium glutamat (MSG) yang berfungsi sebagai penyedap makanan. Monosodium glutamat yang memiliki rumus kimia CHNONa merupakan garam yang bersifat basa.
7. Kompres Dingin
Semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan terciptanya banyak benda-benda yang dapat mempermudah pekerjaan manusia. Dulu kita menggunakan kain dan es batu untuk mengompres ketika demam. Namun sekarang sudah tersedia kompres dingin instan yang diperjualbelikan di pasar. Kompres ini menggunakan garam ammonium nitrat (NHNO) yang bersifat asam.




BAB III
PENUTUP
 Kesimpulan
            Dari landasan teori di atas kita dapat memahami apa itu hidrolisis garam dan reaksi hidrolisis. Selain itu kita juga dapat mengetahui berbagai manfaat hidrolisis garam dalam kehidupan sehari-hari. Kita berharap penelitian hidrolisis garam dapat terus ditingkatkan agar kita dapat mengetahui manfaat lain dari hidrolisis garam dan kami berharap pula makalah ini dapat bermanfaat bagi generasi selanjutnya.



DAFTAR PUSTAKA
Brady, J.E. 1990.General Chemistry Principle and Structure.New York : John Willey & Sons, Inc.
Lukman, C. et al (Ed) . 1995 .Oxford Ensiklopedi Pelajar . Jakarta Widyadara.
Pettruci,Ralph .H .1992 .Kimia Dasar Prinsip dan Tetapan Modern .Terjemahan Suminar .Jakarta :Erlangga
Wilson, Mitchell .1990 .Energi .Terjemahan Budi Sudarsono .Jakarta :Tira Pustaka.
Morris, Jane .1991 .GCSE Chesmitry .London :Collins Education.
Sutarsa, Tatang et.al .1994 .Kimia 2 .Cetakan Pertama .Jakarta :Yudhistira.


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Karya tulis ilmiah kunjungan ke objek wisata Candi Prambanan

soal lct dan ranking 1 Pramuka