biologi_ kandungan zat makanan dalam bahan makanan
KANDUNGAN
ZAT MAKANAN DALAM BERBAGAI JENIS BAHAN MAKANAN
SMA N 1 SUMBEREJO
Jl. Raya Gunung Batu km. 82.7 Kec. Sumberejo Kab.
Tanggamus
KANDUNGAN
ZAT MAKANAN DALAM BERBAGAI JENIS BAHAN MAKANAN
Di susun oleh:
Agata desinta
Aldienil haqi
Dhimas rega p
M. Septianto
Syaniatul
Uun kurniasih
SMA N 1 SUMBEREJO
Jl. Raya Gunung Batu km. 82.7 Kec. Sumberejo Kab.
Tanggamus
DAFTAR
ISI
Kata pengantar ………………………………………………………………4
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang …………………………………………………………… ... 5
Tujuan ………………………………………………………………5
BAB II
Dasar teori ……………………………………………………………. ..6
BAB III
Penutup ……………………………………………………………..18
Kata
Pengantar
Puji
syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan karunianya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Pratikum Ipa Biologi ini dengan baik. Judul yang diambil oleh
penulis dalam laporan pratikum ini adalah “KANDUNGAN ZAT MAKANAN DARI BERBAGAI
JENIS MAKANAN DAN FUNGSI ZAT MAKANAN BAGI TUBUH”
Laporan ini tidak akan terselesaikan
dengan baik, tanpa bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Orang
tua yang selalu memberikan doa serta dukungannya,
2. Guru
pembimbing yang juga selalu memberikian dorongan
3. Teman-teman
yang telah memberikan saran dan kritiknya serta semua pihak yang telah
memberikan semangat dan dorongan.
Saya menyadari bahwa laporan
pratikum ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih terdapat banyak kesalahan dalam pembuatan laporan,
baik dari segi penulis maupun pemilihan
kata. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat mendukung sangat di
harapkan demi perbaikan di masa mendatang. Semoga laporan ini dapat berguna
bagi para pembaca dan semua pihak yang
berkepentingan.
Sumberejo,25
Januari 2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR
BELAKANG
1.
Agar
siswa mengetahui berbagai kandungan lemak, protein, glukosa dan karbohidrat
dalam bahan makanan
TUJUAN
1. Mengetahui
kandungan amilum pada berbagai zat makanan
2. Mengetahui
kandungan protein pada berbagai zat makanan
3. Mengetahui
kandungan lemak pada berbagai zat makanan
4. Mengetahui
kandungan glukosa pada berbagai zat makanan
BAB II
1.1 .DASAR TEORI
A. Karbohidrat
Karbohidrat disusun oleh unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).
Karbohidrat dihasilkan dari sintesis senyawa anorganik yang menjadi senyawa
organik oleh tumbuhan atau makhluk hidup berklorofil.Jadi, umumnya karbohidrat
tersimpan dalam tubuh tumbuhan.
Berdasarkan gugusan gula penyusunnya karbohidrat dibagi menjadi tiga golongan,
yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
a.
Monosakarida
Monosakarida merupakan karbohidrat yang tersusun dari
satu gugusan gula atau satu molekul gula. Monosakarida memiliki ciri, yaitu
mudah larut dalam air dan jika dimakan rasanya manis, contohnya glukosa,
fruktosa, galaktosa dan manosa. Glukosa dapat ditemukan dalam sayuran,
sedangkan fruktosa banyak ditemukan dalam buah-buahan.
b.
Disakarida
Disakarida merupakan karbohidrat yang disusun dari dua
gugugs gula atau dua molekul gula. Contoh disakarida adalah maltosa, laktosa,
dan sukrosa. Maltosa (gula emping) disusun oleh glukosa dan glukosa. Laktosa
(gula susu) yang disusun oleh galaktosa dan glukosa.Sukrosa (gula tebu) yang
disusun oleh sukrosa dan galaktosa. Sukrosa dalam kehidupan sehari-hari
ditemukan dalam gula pasir. Selain itu, sukrosa dapat ditemukan dalam tebu,
gula bit, dan madu.
c.
Polisakarida
Polisakarida merupakan karbohidrat yang disusun lebih
dari tiga atau banyak gugusan gula. Polisakarida memiliki ciri, yaitu tidak
terasa manis, tidak dapat larut dalam air, tetapi larut dalam koloid, dan tidak
dapat melewati membran semipermiabel. Contoh polisakarida yaitu, amilum atau
pati ( zat tepung ), selulosa, dan glikogen. Pati (amilum) dapat ditemukan di
ubi jalar, singkong, atau biji-bijian. Glikogen banyak ditemukan di dalam hati
hewan dan jamur. Adapun selulosa banyak terdapat di dinding sel tumbuhan.
Karbohidrat dapat ditemukan di berbagai bahan makanan,
diantaranya jagung,beras, sagu, umbi-umbian dan biji-bijian. Fungi dari
karbohidrat antara lain :
a.
Sebagai sumber
energy.
b.
Proses
metabolism tubuh.
c.
Menjaga keseimbangan
asam dan basa.
d.
Sebagai
pembentuk struktur sel, jaringan, dan organ.
B. Protein
merupakan molekul yang tersusun atas unsur-unsur C, H, O,
dan N. kadang unsur S dan P juga terkandung dalam protein. Protein dibentuk
oleh asam amino yang membentuk rantai kompleks. Protein bagi tubuh dapat
diperoleh dari tumbuhan dan hewan. Berdasarkan sumbernya, protein dibedakan
menjadi dua, yaitu :
a.
Protein hewani
Adalah protein yang berasal dari hewan, misalnya ikan,
daging, susu, dan telur
b.
Protein nabati
Adalah protein yang berasal dari tumuhan, misalnya
padi-padian, kacang-kacangan, dan sayuran.
Fungsi dari protein bagi tubuh yaitu :
a.
Membantu
pertumbuhan.
b.
Perbaikan dan
pembentukan sel baru mengganti sel rusak.
c.
Berperan dalam
sintesis hormone, enzim, antibody, dan kromosom.
d.
Keseimbangan
cairan tubuh , asam dan basa.
e.
Menetralkan
racun di dalam tubuh.
f.
Sebagai sumber
energy.
C. Lemak
Lemak memiliki kandungan energy lebih besar dibandingkan karbohidrat.
Molekul lemak tersusun dari unsure C, H, O, dan P serta N. lemak mempunyai
sifat tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organic ( kloroform,
eter, dan minyak tanah ). Adapun asam lemak dapat dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh.
Lemak bagi tubuh dapat diperoleh dari tumbuhan dan hewan.
Berdasarkan sumbernya lemak dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
a.
Lemak nabati
Lemak nabati adalah lemak yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan. Lemak ini biasanya mengandung asam lemak tidak jenuh kecuali
minyak kelapa. Contoh lemak nabati antara lain minyak kelapa sawit, minyak
kelapa, minyak zaitun, minyak jagung, margarine, dan kacang-kacangan.
b.
Lemak hewani
Lemak hewani adalah lemak yang berasal dari hewan. Lemak
ini mengandung asam lemak jenuh, kecuali ikan dan kerang. Contoh lemak hewani
antara lain mentega, susu, keju, daging, ikan, dan kuning telur.
Fungsi lemak bagi tubuh, antara lain :
a.
Sebagai pelarut
vitamin A, D, E, K.
b.
Sebagai sumber
energy.
c.
Melindungi atau
bantalan tubuh dari gangguan fisik.
d.
Penyedap
makanan.
e.
Penahan rasa
lapar.
Di dalam tubuh, lemak merupakan sumber tenaga selain
karbohidrat. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan. Jika persediaan karbohidrat
di dalam tubuh habis maka lemak digunakan sebagai penggantinya. Berdasarkan
sumbernya, lemak dibagi menjadi dua, yaitu lemak nabati dan lemak hewani.
D. Glukosa
Glukosa
adalah suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang
digunakan sebagai
sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa
merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi
respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa, terutama pada industri pangan. Glukosa (C6H12O6, berat
molekul 180.18) adalah heksosa monosakarida yang mengandung
enam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung
gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang
disebut "cincin piranosa", bentuk paling stabil
untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin ini, tiap karbon terikat
pada gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom kelimanya,
yang terikat pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus CH2OH.
Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan bentuk yang lebih
reaktif, yang proporsinya 0.0026% pada pH 7.
E. Amilum
Amilum adalah jenis polisakarida yang banyak
terdapat dialam, yaitu sebagian besar tumbuhan terdapat pada umbi, daun,
batang, dan biji-bijian. Amilum merupakan suatu senyawa organik yang tersebar luas
pada kandungan tanaman. Amilum dihasilkan dari dalam daun-daun hijau sebagai
wujud penyimpanan sementara dari produk fotosintesis. Amilum juga tersimpan
dalam bahan makanan cadangan yang permanen untuk tanaman, dalam biji, jari-jari
teras, kulit batang, akar tanaman menahun, dan umbi. Amilum merupakan 50-65%
berat kering biji gandum dan 80% bahan kering umbi kentang. Amilum terdiri dari
dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu
amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin.
Secara umum,
amilum terdiri dari 20% bagian yang larut air (amilosa) dan 80% bagian yag
tidak larut air (amilopektin). Hidrolisis amilum oleh asama mineral
menghasilkan glukosa sebagai produk akhir secara hampir kuantitatif. Bentuk
sederhana amilum adalah glukosa dan rumus struktur glukosa adalah C6H11O6
dan rumus bangun dari α- D- glukosa. Amilum dapat dihidrolisis sempurna
dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa. Hidrolisis juga dapat
dilakukan dengan bantuan enzim amilase, dalam air ludah dan dalam cairan yang
dikeluarkan oleh pankreas terdapat amilase yang bekerja terhadap amilum yang
terdapat pada makanan kita oleh enzim amilase, amilum diubah menjadi maltosa
dalam bentuk β – maltosa.
Amilum juga
disebut dengan pati. Pati yang diperdagangkan diperoleh dari berbagai bagian
tanaman, misalnya endosperma biji tanaman gandum, jagung dan padi ; dari umbi
kentang ; umbi akar Manihot esculenta (pati tapioka); batang Metroxylon sagu
(pati sagu); dan rhizom umbi tumbuhan bersitaminodia yang meliputi Canna
edulis, Maranta arundinacea, dan Curcuma angustifolia (pati umbi larut).
Tanaman dengan kandungan amilum yang digunakan di bidang farmasi adalah jagung
(Zea mays), Padi/beras (Oryza sativa), kentang (Solanum
tuberosum), ketela rambat (Ipomoea batatas), ketela pohon (Manihot
utilissima).
1.2
ALAT DAN BAHAN
A.
Alat :
1.
Pallet
2.
Pipet tetes
3.
Tabung reaksi
4.
Gelas beker
5.
Sendok
kecil/ spatula
6.
Kaki tiga
7.
Kertas
8.
Rak tabung reaksi
9. Kasa asbes
10. Bunsen
11. Penjepit tabung reaksi
12. Korek api
13. Potongan lidi
14. Tisu
15. Kertas minyak
B.
Bahan :
1.
Tahu 12. Sari tomat
2.
Tempe 13. Sari jeruk
3.
Nasi 14. Sari semangka
4.
Bengkuang 15. Sari pepaya
5.
Daun bayam
16. Gula murni
6.
Pisang
17. Amilum
murni
7.
Pepaya 18. Vitamin C
50 mg
8.
Tepung 19. Larutan benedict
9.
Putih telur 20. Amilum iodida
10. Minyak goreng 21. Larutan biuret
11. Sari belimbing 22. Larutan lugol
1.3
CARA KERJA
A. Uji Amilum
1. Mencuci pallet dan mengeringkan dengan
tisu
2. Menaruh masing-masing bahan makanan
pada pallet, lalu menempelkan label kecil bertuliskan nama setiap bahan makanan
di pallet
3. Meneteskan larutan lugol masing-masing
3 tetes pada setiap bahan makanan lalu mengaduk menggunakan lidi
4. Mencatat perubahan warna yang terjadi.
Jika warna berubah, menjadi biru tua berarti makanan tersebut mengandung amilum
atau karbohidrat.
B. Uji Protein
1. teteskan ekstrak bahan makanan pada pelat tetes.
Tempelkan label kecil bertuliskan nama setiap bahan makanan pada pelat tetes.
2. teteskan
reagen biuret sebanyak 5 tetes pada masing-masing bahan makanan
3 catat
perubahan warna yang terjadi
C.
Uji Glukosa
1. Memasukkan ekstrak bahan makanan
kedalam tabung reaksi sebanyak 2 ml. tambahkan 5 tetes reagen benedict, lalu
campur merata.
2.
Siapkan
pemanas kaki tiga dengan kasa asbes
3.
Masukkan
semua tabung reaksi yang telah terisi bahan makanan
4.
Amati
perubahan warna yang terjadi, mulai dari hijau , kuning, dan akhirnya menjadi
merah bata,
5. Berarti bahan makanan tersebut
mengandung glukosa
D.
Lemak
1.
Teteskan
3 tetes ekstrak bahan makanan pada kertas minyak
2.
Jemur
kertas minyak hingga kering
3.
Amati
adanya noda transparan pada kertas minyak, jika terdapat noda transparan maka
bahan tersebut mengandug lemak
1.4 DATA HASIL PENGAMATAN
A.
Uji Amilum
No.
|
Jenis Zat Makanan
|
Warna Awal
|
Warna Akhir
|
1.
|
Amilum
murni
|
Putih
|
Biru
kehitaman
|
2.
|
Nasi
|
Putih
|
Biru
kehitaman
|
3.
|
Tempe
|
Putih
kekuningan
|
Biru
agak jingga
|
4.
|
Bayam
|
Hijau
|
Biru
|
5.
|
Pisang
|
Kuning
|
Biru
kehitaman
|
6.
|
Bengkuang
|
Putih
|
Biru
kehitaman
|
7.
|
Minyak
goreng
|
Kuning
|
Jingga
|
8.
|
Tahu
|
Putih
|
Kuning
|
9.
|
Nasi
dikunyah
|
Putih
|
Biru
kehitaman
|
10.
|
Pepaya
|
Jingga
|
Kuning
kecokelatan
|
11.
|
Tepung
|
Putih
|
Biru
kehitaman
|
12.
|
Putih
telur
|
Bening
|
Bening
|
13.
|
Gula
murni
|
Putih
|
Cokelat
|
B.
Uji Protein
No.
|
Jenis Zat Makanan
|
Warna Awal
|
Warna Akhir
|
1.
|
Nasi
|
Putih
|
Ungu
muda
|
2.
|
Bayam
|
Hijau
|
Hijau
|
3.
|
Tempe
|
Putih
kekuningan
|
Ungu
muda
|
4.
|
Putih
telur
|
Putih
(bening)
|
Ungu
|
5.
|
Minyak
goreng
|
Kuning
|
Ungu
|
6.
|
Bengkuang
|
Putih
|
Ungu
|
7.
|
Gula
murni
|
Putih
|
Ungu
muda
|
8.
|
Pisang
|
Kuning
|
Ungu
muda
|
9.
|
Tahu
|
Putih
|
Ungu
muda
|
10.
|
Pepaya
|
Jingga
|
Ungu
|
11.
|
Tepung
|
Putih
|
Ungu
|
12.
|
Nasi
dikunyah
|
Putih
|
Ungu
|
C.
Uji Lemak
No.
|
Jenis Zat Makanan
|
Noda Transparan
|
1.
|
Minyak
goreng
|
Ada
|
2.
|
Bengkuang
|
Tidak
ada
|
3.
|
Tempe
|
Ada
|
4.
|
Nasi
dikunyah
|
Tidak
ada
|
5.
|
Bayam
|
Ada
|
6.
|
Pisang
|
Ada
|
7.
|
Tahu
|
Tidak
ada
|
8.
|
Tepung
|
Tidak
ada
|
9.
|
Pepaya
|
Tidak
ada
|
10.
|
Putih
telur
|
Ada
|
D.
Uji Glukosa
No.
|
Jenis Zat Makanan
|
Warna Awal
|
Warna Akhir
|
1.
|
Tepung
beras
|
Putih
|
Kuning
|
2.
|
Pepaya
|
Jingga
|
Merah
bata
|
3.
|
Gula
murni
|
Putih
|
Jingga
|
4.
|
Putih
telur
|
Bening
|
Hijau
|
5.
|
Tahu
|
Putih
|
Hijau
|
6.
|
Nasi
dikunyah
|
Putih
|
Kuning
|
7.
|
Nasi
|
Putih
|
Kuning
|
8.
|
Tempe
|
Putih
kekuningan
|
Hijau
|
9.
|
Bayam
|
Hijau
|
Hijau
(tak berubah)
|
10.
|
Pisang
|
Kuning
|
Hijau
|
11.
|
Minyak
goreng
|
Kuning
|
Kuning
(tak berubah)
|
12.
|
Bengkuang
|
Putih
|
Hijau
|
1.5
ANALISA DATA
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat dianalisa
bahwa pada beberapasari makanan mengalami perubahan warna setelah ditetesi
larutan lugol. Yang pertama yaitu amilum murni yang semula berwarna putih
menjadi biru kehitaman setelah ditetesi larutan lugol. Yang kedua yaitu nasi,
nasi yang semula berwarna putih berubah warna menjadi biru kehitaman. Yang
ketiga yaitu tempe yang semula berwarna putih kekuningan berubah warna menjadi
biru agak muda. Yang keempat yaitu bayam
yang semula berwarna hijau berubah warna menjadi biru. Yang kelima yaitu pisang
yang semula berwarna kuning berubah warna menjadi biru kehitaman. Yang keenam
yaitu bengkuang yang semula berwarna putih berubah warna menjadi biru
kehitaman. Yang ketujuh yaitu minyak goreng yang semula berwarna kuning berubah
warna menjadi jingga. Yang kedelapan yaitu tahu yang semula berwarna putih
berubah warna menjadi kuning. Yang kesembilan yaitu nasi yang telah dikunyah
yang berwarna putih berubah warna menjadi biru kehitaman. Yang kesepuluh yaitu
pepaya yang semula berwarna jingga berubah menjadi kuning kecoklatan. Yang
kesebelas yaitu tepung beras yang semula berwarna putih berubah warna menjadi
biru kehitaman. Yang keduabelas yaitu putih telur yang semula berwarna bening
tidak mengalami perubahan warna meskipun sudah ditetesi larutan lugol. Dan yang
terakhir yaitu gula murni yang semula berwarna putih berubah warna menjadi
coklat.
Kemudian setelah mengamati
perubahan-perubahan yang terjadi pada objek pengamatan, dapat dianalisa pula
perbedaan perubahan warna yang terjadi pada masing-masing objek pengamatan
yaitu beberapa sari makanan. Pada zat amilum murni dan beberapa sari makanan
yaitu nasi, pisang, bengkuang, nasi yang telah dikunyah,serta tepung beras, setelah
ditetesi larutan lugol berubah warna menjadi biru kehitaman.Sedangkan pada
tempe berubah warna menjadi biru agak muda, dan pada bayam berubah warna
menjadi biru. Sedangkan perubahan warna pada minyak goreng, sari tahu, sari
pepaya , putih telur, dan gula murni berturut-turut yaitu jingga, kuning, kuning kecoklatan, bening,
dan coklat. Perbedaan warna yang terjadi tersebut merupakan indikator ada atau
tidaknya amilum pada zat tersebut. Zat yang mengandung amilum, setelah ditetesi
larutan lugol akan berubah warna menjadi biru. Namun, apabila perubahan warna
yang terjadi bukanlah biru, artinya zat makanan tersebut tidak mengandung
amilum. Sedangkan apabila warna biru yang muncul beragam, hal tersebut
merupakan indikator tingkat kadar amilum yang terkandung pada zat makanan tersebut. Semakin gelap
warna biru yang muncul, artinya semakin banyak pula amilum yang terkandung
dalam zat makanan tersebut. Biru kehitaman artinya mengandung sangat banyak
amilum(grade biru artinya mengandung banyak amilum, biru muda artinya mengandung
sedikit amilum, dan biru agak muda artinya mengandung sangat sedikit
amilum.
Berdasarkan data hasil pengamatan
dan analisa diatas, dapat disimpulkan bahwa amilum murni, nasi, pisang,
bengkuang, dan tepung beras mengandung sangat banyak amilum karena menghasilkan
warna yang biru kehitaman setelah ditetesi larutan lugol. Sedangkan bayam
mengandung banyak amilum karena menghasilkan warna biru setelah ditetesi
larutan lugol dan tempe mengandung sangat sedikit amilum karena menghasilkan warna
biru agak muda setelah ditetesi larutan lugol. Namun minyak goreng, tahu,
pepaya, putih telur dan gula murni tidak mengandung amilum karena warna yang
dihasilkan setelah ditetesi larutan lugol bukanlah warna biru.
Dalam kehidupan sehari-hari dapat
kita temukan pula beberapa makanan lain yang mengandung amilum. Misalnya ubi,
singkong, roti, kentang, dan lain sebagainya.
PROTEIN
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat dianalisa
bahwa pada beberapa sari makanan mengalami perubahan warna setelah ditetesi
reagen biuret sebanyak 5 tetes. Yang pertama yaitu nasi yang semula berwarna putih berubah warna
menjadi ungu agak muda setelah ditetesi reagen biuret sebanyak 5 tetes. Yang
kedua yaitu bayam yang semula berwarna hijau tidak berubah warna meskipun telah
ditetesi reagen biuret. Yang ketiga yaitu tempe yang semula berwarna putih
kekuningan berubah warna menjadi ungu agak muda. Yang keempat yaitu putih telur
yang semula berwarna bening berubah warna menjadi ungu. Yang kelima yaitu
minyak goreng yang semula berwarna kuning berubah warna menjadi ungu. Yang
keenam yaitu bengkoang yang semula berwarna putih berubah warna menjadi ungu.
Yang ketujuh yaitu gula murni yang semula berwarna putih berubah warna menjadi
ungu. Yang kedelapan yaitu pisang yang semula berwarna kuning berubah warna
menjadi ungu agak muda. Yang kesembilan yaitu tahu yang semula berwarna putih
berubah warna menjadi ungu agak muda. Yang kesepuluh yaitu pepaya yang semula
berwarna jingga berubah warna menjadi ungu agak muda. Yang kesebelas yaitu tepung
beras yang semula berwarna putih berubah warna menjadi ungu. Yang kesebelas
yaitu nasi yang telah dikunyah yang semula berwarna putih berubah warna menjadi
ungu.
Kemudian setelah mengamati perubahan-perubahan yang
terjadi pada objek pengamatan, dapat dianalisa pula perbedaan perubahan warna
yang terjadi pada masing-masing objek pengamatan yaitu beberapa sari makanan.
Pada beberapa sari makanan yaitu sari nasi, tempe, pisang, tahu, dan pepaya
mengalami perubahan warna yang sama yaitu menjadi ungu agak muda setelah
ditetesi reagen biuret. Sedangkan pada putih telur, minyak goreng, sari
bengkoang, gula murni, sari tepung beras, dan nasi yang telah dikunyah
mengalami perubahan warna yang sama yaitu menjadi ungu setelah ditetesi reagen
biuret. Namun adapula sari makanan yang
tidak mengalami perubahan warna meskipun sudah ditetesi reagen biuret sebanyak
5 tetes, yaitu sari bayam. Perbedaan warna yang terjadi tersebut merupakan
indikator ada atau tidaknya protein pada zat tersebut. Zat atau sari makanan
yang mengandung protein akan berubah warna menjadi ungu setelah ditetesi reagon
biuret. Namun, apabila perubahan warna yang terjadi bukanlah ungu, artinya zat
makanan tersebut tidak mengandung protein. Sedangkan apabila warna ungu yang
muncul beragam, hal tersebut merupakan indikator tingkat kadar protein yang
terkandung pada zat makanan tersebut.
Semakin gelap warna ungu yang muncul, artinya semakin banyak pula protein yang
terkandung dalam zat makanan tersebut. Ungu kebiruan artinya mengandung sangat
banyak protein , ungu artinya mengandung banyak protein, ungu muda artinya
mengandung sedikit protein , dan ungu agak muda artinya mengandung sangat
sedikit protein .
Berdasarkan data hasil pengamatan dan analisa diatas,
dapat disimpulkan bahwa nasi, tempe, pisang, tahu, dan pepaya mengandung sangat
sedikit protein karena menghasilkan warna ungu agak muda setelah ditetesi
reagen biuret. Sedangkan putih telur, minyak goreng, bengkoang, gula murni,
tepung beras dan nasi yang telah dikunyah mengandung banyak protein karena
menghasilkan warna ungu setelah ditetesi reagen biuret. Kandungan protein pada
nasi biasa berbeda dengan nasi yang telah dikunyah. Hal tersebut disebabkan
karena nasi yang telah dikunyah mengandung air liur yang mengandung protein.
Dapat disimpulkan pula bahwa bayam tidak mengandung protein, karena setelah
ditetesi reagen biuret, bayam tidak mengalami perubahan warna menjadi ungu,
sehingga warnanya tetap hijau.
Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita temukan pula
beberapa makanan lain yang mengandung protein. Diantaranya yaitu susu, daging,
keju, kedelai, dan lain sebagainya.
GLUKOSA
Dari percobaan yang telah dilakukan,
dapat dianalisa bahwa pada beberapa sari makanan mengalami perubahan warna
setelah ditetesi benedict sebanyak 5 tetes pada tabung reaksi kemudian dibakar.
Yang pertama yaitu tepung beras yang semula berwarna putih berubah warna
menjadi warna kuning setelah ditetesi benedict 5 tetes kemudian dibakar diatas
bunzen. Yang kedua yaitu pepaya yang semula berwarna jingga berubah warna menjadi
merah bata. Yang ketiga yaitu gula murni yang semula berwarna putih berubah
warna menjadi jingga. Yang keempat yaitu putih telur yang semula berwarna
bening berubah warna menjadi hijau. Yang kelima yaitu tahu yang semula berwarna
putih berubah warna menjadi hijau. Yang keenam yaitu nasi yang telah dikunyah
yang semula berwarna putih berubah menjadi kuning. Yang ketujuh yaitu nasi yang
semula berwarna putih berubah warna menjadi kuning. Yang kedelapan yaitu tempe
yang semula berwarna putih kekuningan berubah warna menjadi hijau. Yang
kesembilann yaitu bayam yang semula berwarna hijau tidak mengalami perubahan
warna meskipun telah ditetesi benedict kemudian dibakar. Yang kesepuluh yaitu
pisang yang semula berwarna kuning berubah warna menjadi hijau. Yang kesebelas
yaitu minyak goreng yang semula berwarna kuning tidak mengalami perubahan warna
sehingga tetap kuning meskipun sudah dibakar. Yang keduabelas yaitu bengkoang
yang semula berwarna putih berubah warna menjadi hijau.
Kemudian
setelah mengamati perubahan-perubahan yang terjadi pada objek pengamatan, dapat
dianalisa pula perbedaan perubahan warna yang terjadi pada masing-masing objek
pengamatan yaitu beberapa sari makanan. Pada beberapa sari makanan yaitu tepung
beras, nasi, dan nasi yang telah dikunyah mengalami perubahan warna yang sama
yaitu menjadi kuning setelah ditetesi benedict kemudian dibakar. Sedangkan
putih telur, tahu, taempe, pisang, serta bengkoang mengalami perubahan warna
yang sama pula yaitu menjadi hijau setelah ditetesi benedict kemudian dibakar.
Sedangkan perubahan warna pada pepaya yaitu menjadi warna jingga. Namun adapula
yang tidak mengalami perubahan warna meskipun telah ditetesi benedict kemudian
dibakar, yaitu bayam dan minyak goreng. Setelah dibakar bayam dan minyak goreng
tidak mengalami perubahan warna sehingga warnanya tetap hijau dan kuning.
Perbedaan warna yang terjadi tersebut merupakan indikator ada atau tidaknya
glukosa pada zat tersebut. Zat atau sari makanan yang mengandung glukosa akan
berubah warna menjadi hijau, hijau kekuningan, jingga, ataupun merah bata setelah ditetesi benedict kemudian dibakar.
Namun, apabila perubahan warna yang terjadi bukanlah hijau, hijau kekuningan,
jingga, ataupun merah bata, artinya zat makanan tersebut tidak mengandung
glukosa. Sedangkan perbedaan warna yang muncul tersebut merupakan indikator
tingkat kadar protein yang terkandung
pada zat makanan tersebut. Semakin gelap warna yang muncul, artinya
semakin banyak pula glukosa yang ter(gr kandung dalam zat makanan tersebut.
Merah bata artinya mengandung sangat banyak glukos, jingga artinya mengandung
banyak glukosa ,kuning artinya mengandung sedikit
glukosa , dan hijau artinya mengandung
sangat sedikit glukosa.
Berdasarkan data hasil pengamatan
dan analisa diatas, dapat disimpulkan bahwa pepaya mengandung sangat banyak
glukosa karena menghasilkan warna merah bata setelah ditetesi benedict kemudian
dibakar. Gula murni mengandung banyak
glukosa karena menghasilkan warna jingga setelah ditetesi benedict
kemudian dibakar. Tepung beras, nasi yang telah dikunyah, dan nasi mengandung sedikit glukosa karena
menghasilkan warna kuning setelah ditetesi benedict kemudian dibakar. Dan putih
telur, tahu, tempe, pisang, bengkoang mengandung sangat sedikit glukosa karena
menghasilkan warna hijau setelah ditetesi benedict kemudian dibakar. Namun
adapula makanan yang tidak mengandung glukosa antaralain yaitu bayam dan minyak
goreng, hal tersebut dikarenakan bayam dan minyak goreng tidak mengalami
perubahan warna meskipun telah ditetesi benedict kemudian dibakar, sehingga
warnanya tetap hijau dan kuning.
Dalam kehidupan sehari-hari dapat
kita temukan pula beberapa makanan lain yang mengandung glukosa. Diantaranya yaitu sirup, susu, madu, minumanbersoda,
roti, kue, ice cream, pudding, dan lain-lain.
LEMAK
Dari percobaan yang telah dilakukan,
dapat disimpulkan bahwa pada beberapa sari makanan
menghasilkan noda transparan pada kertas buram setelah dioleskan pada kertas
buram tersebut kemudian dikeringkan dan ada yang tidak menghasilkan noda
transparan sama sekali. Yang pertama yaitu minyak menghasilkan noda yang sangat
transparan pada kertas buram setelah dioleskan pada kertas buram lalu
dikeringkan. Yang kedua yaitu bengkoang tidak menghasilkan noda transparan sama
sekali meskipun bekas olesan bengkoang pada kertas buram telah kering. Yang
ketiga yaitu tempe menghasilkan noda transparan dalam tingkat rendah. Yang
keempat yaitu nasi tidak menghasilkan noda transparan. Yang kelima yaitu bayam
menghasilkan noda transparan dalam tingkat rendah. Yang keenam yaitu pisang
menghasilkan noda transparan dalam tingkat rendah. Yang ketujuh yaitu tahu
tidak menghasilkan noda transparan. Yang kedelapan yaitu tepung beras tidak
menghasilkan noda transparan. Yang kesembilan yaitu pepaya tidak menghasilkan
noda transparan. Dan yang kesepuluh yaitu putih telur menghasilkan noda
transparan dalam tingkat yang sangat rendah.
Kemudian setelah mengamati ada
tidaknya noda transparan yang dihasilkan oleh objek pengamatan, dapat dianalisa
pula perbedaan tingkat transparansi yang terjadi pada masing-masing objek
pengamatan yaitu beberapa sari makanan. Pada beberapa makanan menghasilkan noda
transparan dengan tingkat yang sama yaitu tempe, bayam, dan pisang menghasilkan
noda transparan dalam tingkat rendah. Sedangkan minyak goreng menghasilkan noda
yang sangat transparan dan putih telur menghasilkan noda transparan dengan
tingkat transparansi yang sangat rendah sekali. Namun ada pula yang tidak
menghasilkan noda transparan sama sekali yaitu bengkoang, nasi, tahu, tepung
beras, dan pepaya. Ada atau tidaknya noda transparan yang muncul setelah kertas
buram dioleskan makanan kemudian dikeringkan merupakan indikator ada tidaknya
lemak yang dikandung dalam makanan tersebut. Apabila ada noda transparan
setelah kertas buram kering artinya makanan tersebut mengandung lemak, namun
apabila tidak ada noda transparan yang timbul setelah kertas buram kering,
artinya makanan tersebut tidak mengandung lemak. Sedangkan perbedaan tingkat
transparansi yang dihasilkan makanan tersebut merupakan indikator tingkat kadar
lemak yang terkandung dalam makanan tersebut. Apabila suatu makanan
menghasilkan noda yang sangat transparan artinya makanan tersebut mengandung
sangat banyak lemak. Apabila suatu makanan menghasilkan noda transparan dengan
tingkat transparansi sedang, artinya makanan tersebut mengandung banyak lemak.
Apabila suatu makanan menghasilkan noda transparan dengan tingkat transparansi
rendah, artinya makanan tersebut mengandung sedikit lemak. Dan apabila makanan
tersebut menghasilkan noda dengan tingkat transparansi yang sangat rendah,
artinya makanan tersebut mengandung sangat sedikit lemak.
Berdasarkan data hasil pengamatan
dan analisa diatas, dapat disimpulkan bahwa minyak goreng mengandung sangat
banyak lemak karena menghasilkan noda
yang sangat transparan. Tempe, bayam, dan pisang mengandung sedikit lemak
karena menghasilkan noda dengan tingkat transparansi yang rendah. Sedangkan
putih telur mengandung sangat sedikit
lemak karena menghasilkan noda dengan tingkat transparansi yang sangat rendah.
Namun adapula beberapa makanan yang terbukti tidak mengandung lemak yaitu
bengkoang, nasi, tahu, tepung beras dan pepaya. Hal tersebut dapat diketahui
karena makanan tersebut tidak menghasilkan noda transparan saat dioleskan pada
kertas buram dan dikeringkan hingga kering.
Dalam kehidupan sehari-hari dapat
kita temukan pula beberapa makanan lain yang mengandung lemak. Diantaranya
yaitudaging, kulitayam, keju, gorengan, roti.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari praktikum yang telah kami lakukan, kami dapat
memperoleh pengetahuan yang bermanfaat tentang bahan makanan yang telah kami
teliti. Dan dalam bahan makanan tersebut kami dapat mengetahui berbagai macam
zat yang terdapat dalam bahan makanana tersebut. Sehingga kami dapat menulis
laporan praktikum tentang MENGETAHUI KANDUNGAN ZAT MAKANAN DARI BERBAGAI JENIS
MAKANAN.
Kenapa bayam bisa tidak mengandung protein saat di lakukan uji biuret
ReplyDelete